Manfaat Makropaleontologi
di Bidang biologi
Paleontologi
merupakan ilmu yang mempelajari tentang masa lampau. Paleontologi ini kemudian
dibagi menjadi makropeleontologi dan mikropaleontologi berdasarkan objek
kajiannya. Makropaleontologi sendiri
berbicara mengenai obyek-obyek dengan
ukuran relatif besar dan tidak memerlukan alat bantu mikroskop, misalnya
vertebrate Fossil maupun invertebrate fossil.
Kita telah mengetahui bahwa Fosil adalah sisa atau jejak tumbuhan atau
hewan (organik) yang terawetkan secara alamiah dan berumur lebih tua dari
Holosen (10.000 tahun yang lalu). Sehingga mempelajari makropaleontologi
berarti mempelajari sisa atau jejak organism
masa lalu yang berukuran makro.
Secara
umum dapat diketahui, mempelajari makropaleontologi memberikan banyak manfaat
antara lain Menentukan umur relatif batuan, Menentukan korelasi batuan antara tempat yang satu dengan tempat
lain, Mengetahui evolusi makhluk hidup, dan Menentukan keadaan lingkungan dan ekologi
yang ada ketika batuan yang mengandung fosil terbentuk. Dalam kaitannya dengan ilmu Biologi,
Makropaleontologi sangat dibutuhkan dalam mengetahi\ui evolusi makhluk hidup,
dan menentukan keadaan lingkungan dan ekologi yang ada pada masa lalu sebagai
bagian mempelajari perkembangan kehidupan di bumi.
Para ahli paleontology
(khususnya makropaleontologi) setelah meneliti isi fosil dari lapisan batuan
batuan yang berbeda-beda umurnya berkesimpulan bahwa batuan yang lebih tua
mengandung fosil yang lebih sedikit, bentuknya lebih primitip. Semakin muda
umur batuannya, isi fosilnya semakin banyak dan strukturnya semakin canggih.
Dari sini kemudian para ahli tersebut berkesimpulan bahwa organisme yang pernah
ada di bumi kita ini mengalami perkembangan, mulai dari sederhana menunju ke
bentuk yang lebih kompleks dalam waktu yang sangat lama. Hal ini yang kemudian
dikembangkan oleh ahli biologi sebagai teori evolusi organisme.